PMI) mengerahkan relawannya untuk mendorong ratusan anak jalanan (AJ) di Kabupaten Bandung, untuk mendapatkan imunisasi Measles Rubella (MR). Hal ini dilakukan karena anak-anak tersebut juga perlu mendapatkan perhatian sama seperti dengan anak yang lain.
Ketua PMI Kabupaten Bandung dr.Achmad Kustijadi.,M.Epid mengatakan, pihaknya sudah melakukan berbagai kegiatan dalam mendukug program dari pemerintah pusat tersebut .
Diterangkan dia, anak-anak jalanan kemungkinan tidak terdata dan dikhawatirkan tidak mendapatkan imunisasi MR. Oleh karena itu lanjut dia PMI memberikan perhatian dengan mendorong anak-anak terlantar untuk mendapatkan imunisasi.
Sasaran pelaksanaan imunisasi MR ini lanjutnya, adalah anak yang berusia sembilan bulan hingga 15 tahun. Di mana kata dia anak jalanan maupun terlantar dalam usia tersebut ada yang sudah tidak bersekolah lagi atau putus sekolah. Sehingga lanjut dia dikhawatirkan mereka tidak terdata dan tidak mendapatkan imunisasi.
“Anak jalanan juga berhak mendapatkan vaksin MR,  sehingga mereka mendapatkan haknya untuk hidup sehat,”ungkap dr.Dedi sapaan akrabnya , beberapa waktu lalu.
Dalam prakteknya, Dedi mengungkapkan, PMI Kab Bandung telah membantu pencarian dan pengumpulan sasaran anak yang akan diimunisasi, sehingga memudahkan petugas kesehatan dari puskesmas utk melaksanakan imunisasi MR.
“Kita dorong dengan  sasaran utama anak jalanan dan juga anak yang tidak datang ke sekolah,” terangnya.
Dia menambahkan,  upaya untuk mendorong pemberian vaksin ini dilakukan oleh sebanyak 20 relawan PMI, 2 orang tenaga kerja sosial kecamatan  (TKSK) dan 8 orang petugas bhakti pelayanan kesehatan sosial.
“Pada bulan Agustus hingga september, kita sasar wilayah Kecamatan Rancaekek dengan 12 titik operasi onthe spot, dengan pemberian vaksin ke  1.638 anak jalanan,” pungkasnya.
Sementara, Kepala Seksi SDM dan Petugas Sosial Kesejahteraan Masyarakat  (PSKM) PMI Kabupaten Bandung  Deden Tedy Suherman menerangkan, dari upaya pemberian vaksin MR untuk AJ, masih tercatat sekitar 103 AJ yang belum mendapatkan vaksin MR tersebut.
“Dari catatan kami, realisasi pendataan  dan pendampingan sudah dilakukan untuk total 1.741 anak, yakni 1.638 sudah diinput dan mendapatkan vaksin, sementara 103 AJ belum, karena sedang sakit,” tandasnya.
Deden mengurai, AJ yang belum mendapatkan vaksin diantaranya AJ yang ada di alun alun Soreang (4 anak), Ciwidey (1 anak), terminal Ciparay (5 anak), Majalaya.
“Sementara AJ yang menolak diberi vaksin yakni 10 anak di Rancaekek dan 38 anak di desa Cibiru Hilir kecamatan Cileunyi, dengan alasan sakit dan  sudah lewat usia imunisasi,” imbuh Deden.(Vita)